4 'Bulan Baik' Menurut Ramalan Primbon Jawa untuk Melaksanakan Pernikahan, Simak Penjelasannya! - Jawa Pos

bulan yang baik untuk menikah menurut primbon jawa Pernikahan dalam tradisi Jawa memiliki dimensi spiritual dan kultural yang sangat kompleks, di mana perhitungan waktu dan tanggal menjadi faktor penting dalam menentukan momen sakral tersebut. Masyarakat Jawa secara mendalam meyakini bahwa setiap tanggal, bulan, dan tahun memiliki energi dan karakteristik tersendiri yang dapat memengaruhi keberlangsungan bahtera rumah tangga. Konsep keselarasan kosmologis ini tercermin dalam praktik pemilihan waktu pernikahan yang sangat dipertimbangkan secara cermat, dengan memperhatikan berbagai aspek filosofis dan spiritual yang terkandung dalam perhitungan kalender Jawa.


Baca juga: Makna 'Bak Lakuning Rembulan' bagi Pemilik Weton Jumat Kliwon, Berikut Tafsirnya Menurut Primbon Jawa - Jawa Pos


Sistem perhitungan tradisional Jawa yang dikenal dengan "primbon" atau "weton" menjadi acuan utama dalam menentukan kecocokan tanggal pernikahan. Para orang tua dan tokoh adat biasanya akan melakukan perhitungan mendalam dengan mempertimbangkan hari kelahiran calon mempelai, pasaran, weton, serta berbagai faktor numerologis lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan keharmonisan dan keseimbangan energi antara kedua pasangan, sehingga pernikahan dapat terhindar dari potensi konflik atau halangan yang mungkin terjadi. Proses ini tidak sekadar ritual belaka, melainkan representasi filosofis dari pandangan hidup masyarakat Jawa yang melihat pernikahan sebagai sebuah kesatuan kosmis..


Baca juga: Empat Tanaman Penebar Keberuntungan pada Tahun 2024 yang Sering Dijumpai dan Mudah Dibudidayakan di Pekarangan Rumah


Praktik memilih tanggal pernikahan dalam budaya Jawa tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan manifestasi kearifan leluhur dalam memahami dinamika kehidupan. Beberapa perhitungan tradisional seperti "niyat" atau "mitoni" turut memengaruhi pemilihan waktu yang dianggap paling tepat dan bermakna. Meskipun modernisasi telah membawa perubahan, sebagian besar masyarakat Jawa masih memegang teguh warisan budaya ini sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi dan keyakinan spiritual yang telah diwariskan secara turun-temurun. Kepercayaan akan makna simbolis sebuah tanggal terus hidup dan berkembang, menunjukkan kuatnya akar budaya dalam kehidupan masyarakat Jawa kontemporer..

Rp.5.000
Rp.100.000-90%
Kuantitas
Dijual oleh