bahasa yang ada di jawa timur Jawa Timur merupakan provinsi terbesar di Pulau Jawa dengan keanekaragaman budaya dan linguistik yang sangat kaya. Wilayah administratif provinsi ini mencakup 29 kabupaten dan 9 kota, membentang dari ujung timur Pulau Jawa hingga perbatasan dengan Pulau Bali. Keragaman geografis yang meliputi dataran rendah, pegunungan, dan pesisir pantai turut membentuk karakteristik unik masyarakat setempat. Setiap wilayah di Jawa Timur memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi budaya, adat istiadat, maupun dialek bahasa yang digunakan oleh penduduknya.
Dialek bahasa di Jawa Timur memperlihatkan variasi yang sangat kompleks dan menarik. Masyarakat Jawa Timur menggunakan beragam dialek, mulai dari bahasa Jawa Timuran, Madura, Osing, Tengger, hingga bahasa-bahasa lokal lainnya. Misalnya, masyarakat di wilayah Surabaya memiliki dialek yang berbeda dengan masyarakat di Malang, Banyuwangi, atau Madura. Perbedaan ini tidak hanya terletak pada logat dan intonasi, tetapi juga pada kosakata dan struktur kalimat yang digunakan. Keragaman linguistik ini mencerminkan sejarah dan interaksi sosial yang panjang di wilayah tersebut..
Kekayaan bahasa dan budaya Jawa Timur tidak hanya sekadar perbedaan dialek, melainkan juga representasi identitas dan warisan leluhur. Setiap dialek memiliki nilai historis dan kultural yang mendalam, mencerminkan perjalanan panjang masyarakat setempat. Penggunaan bahasa lokal bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga media pelestarian tradisi dan ekspresi jati diri. Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri aktif melakukan upaya pelindungan dan pengembangan bahasa daerah melalui berbagai program pendidikan dan kebudayaan. Hal ini bertujuan menjaga keberlangsungan warisan linguistik yang kaya akan makna dan filosofi tersebut..