niat puasa weton bahasa jawa Puasa Sura atau yang dikenal dengan puasa Suro merupakan tradisi spiritual penting dalam budaya Jawa yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat setempat. Tradisi ini dilaksanakan pada bulan Sura atau Muharram dalam kalender Jawa, yang bertepatan dengan awal tahun Islam. Masyarakat Jawa meyakini bulan Sura sebagai waktu yang sakral dan penuh dengan energi spiritual yang kuat. Puasa ini bukanlah sekadar ritual biasa, melainkan bentuk penghormatan dan refleksi diri yang mendalam terhadap perjalanan hidup dan dinamika alam semesta.
Praktik puasa Sura memiliki beragam variasi pelaksanaan di berbagai wilayah Jawa, namun umumnya dilakukan dengan cara berpuasa selama satu hari penuh atau sebagian hari. Para pelaku puasa biasanya melakukan berbagai ritual spiritual seperti meditasi, introspeksi diri, dan membaca doa-doa khusus. Tujuan utama puasa ini adalah untuk membersihkan jiwa, memperoleh ketenangan batin, serta memohon perlindungan dan keberkahan dari Yang Maha Kuasa. Beberapa masyarakat Jawa juga mengaitkan puasa Sura dengan momen untuk memutus hubungan negatif dan memulai kehidupan baru dengan energi positif..
Makna filosofis puasa Sura tidak hanya terbatas pada aspek spiritual, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal budaya Jawa dalam memaknai pergantian waktu dan siklus kehidupan. Tradisi ini mengajarkan pentingnya sikap introspektif, rendah hati, dan senantiasa bersyukur. Melalui puasa Sura, masyarakat Jawa mengembangkan kesadaran akan pentingnya keseimbangan batin dan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan sang pencipta. Praktik spiritual ini secara perlahan telah menjadi bagian integral dari identitas budaya masyarakat Jawa, yang mewariskan nilai-nilai luhur dari generasi ke generasi..