seni pertunjukan jawa timur Ludruk merupakan seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Jawa Timur, memiliki akar budaya yang kuat dan mendalam di kalangan masyarakat setempat. Pertunjukan ini menampilkan cerita-cerita rakyat yang diangkat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa, dengan menggunakan bahasa daerah setempat dan diiringi musik tradisional. Para pemain ludruk umumnya terdiri dari laki-laki yang berperan sebagai perempuan dalam pementasan, sebuah keunikan yang membedakan ludruk dari bentuk seni pertunjukan lainnya. Kostum dan tata rias yang digunakan sangat khas, mencerminkan karakter dan status sosial tokoh yang dibawakan, serta menambah daya tarik dan keunikan pertunjukan.
Struktur pertunjukan ludruk biasanya terdiri dari beberapa babak yang menggambarkan kisah kehidupan rakyat dengan sentuhan humor dan kritik sosial. Musik pengiring seperti gamelan dan alat musik tradisional lainnya menjadi elemen penting yang menghidupkan suasana pementasan. Tema-tema yang diangkat seringkali berkisar pada persoalan kehidupan sehari-hari, perjuangan rakyat kecil, hingga kritik terhadap sistem sosial dan politik yang berlaku. Para seniman ludruk tidak sekadar menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan moral dan refleksi sosial melalui pertunjukan mereka, menjadikan ludruk sebagai media komunikasi budaya yang efektif..
Meskipun menghadapi tantangan modernisasi dan pergeseran minat generasi muda, ludruk masih tetap dipertahankan sebagai warisan budaya yang penting. Beberapa komunitas seni dan pemerintah daerah di Jawa Timur aktif melakukan upaya pelestarian melalui festival, pelatihan, dan dokumentasi. Generasi muda mulai diajak untuk mengenal dan mengapresiasi seni pertunjukan ini melalui berbagai program edukasi dan pertunjukan kontemporer. Keberadaan ludruk tidak hanya sekadar hiburan, melainkan juga representasi identitas budaya masyarakat Jawa Timur yang kaya akan nilai-nilai tradisional dan semangat kebersamaan..