tidur mata terbuka menurut primbon jawa Dalam budaya Jawa, konsep weton merupakan salah satu sistem perhitungan tradisional yang diyakini memiliki pengaruh signifikan terhadap perjalanan hidup seseorang. Weton sendiri merupakan kombinasi antara hari kelahiran dan pasaran dalam kalender Jawa, yang terdiri dari lima pasaran tradisional: Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Setiap kombinasi weton dianggap memiliki karakteristik dan energi spiritual tersendiri yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari rezeki, hubungan sosial, hingga keberuntungan personal.
Primbon Jawa menjelaskan bahwa setiap weton memiliki keunikan dan potensi tersendiri dalam mengarungi kehidupan. Misalnya, orang yang lahir dengan weton tertentu diyakini memiliki kecenderungan lebih mudah mendapatkan rezeki atau memiliki keberuntungan dalam bidang usaha tertentu. Para ahli spiritual tradisional sering menggunakan perhitungan weton sebagai panduan untuk memberikan nasihat dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan penting, seperti memilih pasangan, memulai usaha, atau menentukan saat-saat kritis dalam kehidupan..
Meskipun terdengar mistis, praktik perhitungan weton masih dipercaya dan dijalankan oleh sebagian masyarakat Jawa hingga saat ini. Banyak orang yang masih mempertimbangkan weton sebagai salah satu faktor penting dalam membuat keputusan hidup, meskipun tidak secara mutlak. Dalam perkembangan modern, pemahaman tentang weton semakin berkembang, dengan interpretasi yang lebih fleksibel dan tidak terlalu rigid. Beberapa praktisi spiritual modern mulai memandang weton sebagai panduan spiritual yang membantu seseorang memahami potensi diri, bukan sekadar ramalan nasib yang bersifat deterministik..